Thursday 14 January 2016

Mesin Absensi Sidik Jari untuk Mendongkrak Reformasi Mental Karyawan Indonesia

Mesin Absensi Sidik Jari untuk Mendongkrak Reformasi Mental Karyawan Indonesia
Mesin Absensi Sidik Jari untuk Mendongkrak Reformasi Mental Karyawan Indonesia
Sidik jari kita begitu unik. Dari sekitar 7 milyar individu yang hidup di bumi, tak seorang pun yang memiliki sidik jari yang sama dengan orang lain. Bisa dibilang bahwa sidik jadi menjadi identitas setiap individu yang khas. Keunikan ini kemudian dimanfaatkan dalam berbagai segi kehidupan manusia.

Lantaran sidik jari dapat digunakan sebagai sarana untuk mengidentifikasi setiap individu, hingga kini para detektif dan pihak penegak hukum masih menggunakan metode identifikasi sidik jari dalam upaya pencarian pelaku kejahatan. Pada awalnya, pengenalan sidik jadi hanya dilakukan secara konvensional dengan pengamatan saksama. Seiring perkembangan teknologi, identifikasi sidik jari menjadi lebih mudah dengan adanya sistem pemindaian sidik jari atau fingerprint scan.

Teknologi fingerprint scan kemudian dimanfaatkan secara lebih luas dalam kehidupan umat manusia. Untuk kepentingan keamanan, misalnya, Anda dapat mengunci peranti penyimpanan tertentu menggunakan fingerprint scanner. Dengan teknologi ini, Anda diharuskan menekankan jari Anda pada scanner untuk membuka peranti penyimpanan, seperti brankas. Karena sidik jari Anda sangat unik dan berbeda dengan sidik jari orang lain, hanya Anda seoranglah yang bisa membuka brankas tersebut.

Contoh lain pemanfaatan keunikan sidik jari dewasa ini adalah dalam aplikasi sistem pemeriksaan daftar hadir karyawan kantor atau perusahaan. Sistem ini menjelma dalam bentuk mesin absensi sidik jari dan telah banyak dipakai oleh banyak kantor dan perusahaan untuk menggantikan sistem absensi lama.

Salah satu kelebihan penggunaan sistem absensi sidik jari adalah kemudahan pemakaiannya. Setiap karyawan hanya tinggal menekankan jarinya di atas mesin fingerprint scanner dan peranti ini akan secara otomatis merekam daftar hadir. Bahkan beberapa peranti mesin absensi sidik jari yang lebih canggih telah dilengkapi dengan fitur penghitungan gaji karyawan berdasarkan data kehadiran yang terekam.

Selain itu, mesin absensi sidik jari juga membawa pengaruh positif terhadap kedisiplinan karyawan. Dengan sistem absensi sidik jari, setiap orang harus melakukan absensi sendiri. Akibatnya, tidak ada lagi karyawan yang bisa membolos masuk kerja dan menitip absen pada rekannya. Kecurangan semacam ini secara otomatis terhapus dengan penggunaan sistem absensi sidik jari. Mau tidak mau, karyawan harus jujur dan disiplin masuk kerja jika ingin mendapatkan gaji yang selayaknya.

Mesin absensi sidik jari juga dilengkapi dengan fitur pencatatan waktu. Fitur ini memungkinkan kita mengetahui ketepatan waktu karyawan masuk kantor. Misalnya, pada mesin absensi sidik jari ditetapkan pengaturan jam masuk kantor tepat pukul 08.00 WIB. Jika karyawan A baru datang dan melakukan absensi pada pukul 08.30, maka mesin absensi sidik jari akan secara otomatis mencatat bahwa karyawan A tersebut terlambat setengah jam.

Data keterlambatan ini kemudian bisa dimanfaatkan oleh supervisor atau manajer untuk mengambil kebijakan yang sesuai terhadap karyawan A. Dalam jangka panjang, data kehadiran karyawan yang direkam mesin absensi sidik jadi dapat digunakan untuk mengevaluasi kedisiplinan karyawan dalam jangka waktu tertentu. Data ini dapat dimanfaatkan untuk mengambil kebijakan terkait karir karyawan yang bersangkutan. Misalnya, karyawan yang disiplin akan mendapatkan kesempatan promosi naik pangkat, sementara karyawan yang sering terlambat akan dikenai sanksi.

Kiranya penting bagi setiap perusahaan yang ingin meningkatkan kualitas kerja karyawannya agar menggunakan mesin absensi sidik jari. Dengan fitur-fitur canggih yang dimiliki mesin absensi sidik jari seperti dijabarkan di atas, secara tidak langsung kehadiran mesin sidik jari mendongkrak upaya reformasi mental karyawan Indonesia. Dengan tidak adanya kesempatan untuk berbuat curang, karyawan diharapkan bisa lebih disiplin dan jujur dalam bekerja.

0 comments:

Post a Comment