Inovasi hingga ke tahap verifikasi dengan sidik jari pun makin memberikan banyak keuntungan. Sidik jari yang unik dan berbeda antar individu akan meminimalisasi kecurangan saat absensi. Tak ada lagi fenomena titip absen, data yang tertukar, dan sebagainya. Fingerprint reader memungkinkan absensi menjadi lebih detail dan akurat.
Nah, terkait dengan penggunaannya ini, siapa saja sih yang sudah memanfaatkan mesin fingerprint reader di Indonesia? Untuk siapa mesin ini diciptakan, dan bagaimana penggunaannya di negeri ini? Menjawab pertanyaan tersebut, yuk kita bahas di bawah ini.
Mesin Absensi Fingerprint Cocok Digunakan untuk...
Perusahaan atau Lembaga Perkantoran
Perusahaan atau Lembaga Perkantoran / www.coydavidson.com |
Model fingerprint cukup efektif mengurangi kecurangan absensi dan membuat karyawan jadi lebih disiplin, baik dalam hal kehadiran maupun ketepatan waktu. Dengan mesin absensi fingerprint ini, perusahaan bisa mendata kehadiran karyawan secara mendetail. Dari data tersebut bisa diberlakukan kebijakan untuk kedisiplinan kerja. Misalnya, ada pemotongan gaji bila sering datang terlambat.
Jenis mesin absensi fingerprint yang biasa digunakan misalnya Magic Plus Attendance System, yaitu mesin yang menggunakan kombinasi sidik jari dan pin. Atau mesin absensi yang hanya digunakan untuk mendata kehadiran, jam masuk, dan jam pulang saja.
Pekerja Pabrik, Sekolah, Rumah Sakit, dan Restoran
Pekerja Pabrik, Sekolah, Rumah Sakit, dan Restoran / www.medypal.com |
Perhotelan dan Apartemen
Perhotelan dan Apartemen / www.en.wikipedia.com |
Tingkatan Pengguna Mesin Absensi Fingerprint
Tingkatan Pengguna Mesin Absensi Fingerprint / www.popsci.com |
Dalam pemakaiannya, mesin yang menggunakan sistem biometrik ini memiliki tingkatan pengguna. Tingkatan tersebut terbagi berdasarkan kewenangan dalam lembaga, instansi, atau perusahaan. Beberapa tingkatan yang umum antara lain:
1. User: Karyawan umum yang haknya hanya memverifikasi identitas untuk absen kehadiran atau keluar masuk lokasi kerja.
2. Registrars: Pengguna yang diberi kewenangan mendaftarkan user atau menghapusnya.
3. Administrator: Pengguna yang memiliki kewenangan pada seluruh operasional mesin absensi. Kecuali mendaftarkan administrator dan super administrator.
4. Super Administrator: User dengan tingkatan tertinggi dan memiliki akses penuh, baik ke operasional sistem mesin absensi, hingga ke fungsinya. Di tingkat ini Anda bisa memodifikasi semua pengaturan.
Mesin sidik jari dirancang khusus dengan teknologi canggih, fitur-fitur terbaru, kapasitas memori yang besar, dan keakuratan. Cara kerjanya cepat, perawatannya mudah, dan praktis. Itulah mengapa banyak perusahaan yang mulai beralih menggunakan model mesin ini.
Lembaga, perusahaan, dan sejenisnya akan menginvestasikan sejumlah biaya untuk mendapatkan mesin absensi yang tepat. Ketepatan tersebut tentu berkaitan dengan spesifikasi yang dibutuhkan, harga yang pas, kualitas, dan pelayanan lainnya. Nilai investasi pada mesin absensi fingerprint yang dikeluatkan bervariatif. Mulai dari Rp1 juta hingga puluhan juta rupiah.
Itulah sekilas mengenai penggunaan mesin absensi fingerprint di Indonesia. Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment