Salah satu mesin absensi biometrik yang saat ini banyak digunakan adalah mesin absensi sidik jari atau fingerprint reader. Absen sidik jari saat ini berkembang menggunakan mesin dengan bantuan perangkat lunak untuk mengisi data kehadiran. Fingerprint reader sendiri adalah perangkat autentifikasi yang menggunakan identitas biometrik, khususnya sidik jari dari penggunanya. Penggunaan fingerprint reader ini harus diintegrasikan dengan perangkat pendukung lainnya, seperti komputer, kabel USB, dan lain-lain.
Penggunaan fingerprint reader ini mempermudah proses absensi karyawan perusahaan/lembaga yang jumlahnya ribuan, karena tidak perlu lagi menggunakan nama/user dan kata sandi. Karena setiap individu memiliki sidik jarinya sendiri yang tidak bisa ditiru oleh orang lain, maka tingkat keamanaan mesin absensi ini lebih tinggi. Selain meningkatkan efektivitas dan efisiensi, penggunaan fingerprint reader bisa menutup celah terjadinya kecurangan absensi.
Mesin pembaca sidik jari saat ini telah dikembangkan dengan memori penyimpanan yang besar dan dilengkapi dengan fitur canggih seperti: USB flash disk, web server, schedule bell, SMS message, workcode, function key, dan lain-lain.
Bagaimana cara kerja mesin fingerprint reader? Sebelumnya sidik jari tiap karyawan akan discan dan hasilnya disimpan dalam bentuk digital. Rekaman sidik jari ini akan diproses dan dibuat pola fitur sidik jarinya. Pola ini yang kemudian disimpan dalam memori atau basis data. Pada saat proses identifikasi, karyawan hanya perlu menempelkan jarinya (yang telah didaftarkan sebelumnya) ke sensor mesin absensi, hasil scan akan dicocokkan dengan pola yang telah tersimpan di basis data. Jika cocok, mesin akan memberikan notifikasi sekaligus mencatat tanggal dan waktu masuk atau keluar.
Teknik pembacaan sidik jari yang dilakukan mesin fingerprint reader berbeda-beda, antara lain:
1. Optis
Pola sidik jari direkam dengan menggunakan cahaya. Fingerprint scanner yang digunakan berupa kamera digital. Teknik ini sangat bergantung pada kualitas sidik jari, hasilnya akan kurang bagus jika sidik jarinya samar atau luka. Namun, biayanya lebih murah.
2. Ultrasonik
Teknik ini menggunakan suara berfrekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan epidermal kulit (menggunakan pola pantulan). Dengan cara ini sidik jari atau permukaan scanner yang kotor bukan lagi masalah.
3. Kapasitans
Teknik ini menggunakan pengukuran kapasitans untuk membentuk citra sidik jari. Scan area berfungsi sebagai kapasitor dan ujung kulit jari sebagai lempeng kapasitor lainnya. Ketika scanning akan terbentuk gundukan dan lembah pada sidik jari dan menjadi citra sidik jari.
4. Thermal
Teknik ini menggunakan perbedaan suhu antara gundukan dan lembah sidik jari untuk mengetahui pola sidik jari. Sebelum menyentuh scanner, ujung jari harus digosok-gosok terlebih dahulu.
Setelah sidik jari terbaca maka yang dilakukan selanjutnya adalah menyimpan pola/citra tersebut ke dalam basis data. Teknik penyimpanannya ada beberapa cara, yaitu:
a. Data sidik jari disimpan di dalam perangkat alat absensi sidik jari.
Biasanya ini dilakukan oleh mesin absensi sidik jari tipe standalone. Mesin yang pengoperasiannya bisa berjalan tanpa terhubung dengan komputer. Teknik penyimpanan ini sangat tergantung pada kapasitas mesin absensi.
b. Data sidik jari disimpan pada basis data komputer
Biasanya digunakan pada mesin absensi sidik jari tipe online dan harus terhubung dengan komputer. Dengan cara ini kapasitas penyimpanan bisa lebih besar, hanya saja proses identifikasinya akan berjalan agak lambat.
c. Data sidik jari disimpan dalam kartu pemilik
Sidik jari harus didaftarkan ke mesin kemudian data tersebut akan ditulis oleh mesin ke kartu tertentu. Proses identifikasi dilakukan menggunakan kartu yang telah terdapat data sidik jari. Karena banyaknya data, proses ini akan memakan waktu yang lama dan harus menggunakan metode tambahan untuk mencari data.
wagalasehh... mantab gan
ReplyDeletesolder uap